Israel dilaporkan meminta Amerika Serikat untuk menyediakan peralatan militer pasukan mereka dengan pembelian berbagai macam amunisi baru.
Permintaan itu disampaikan selama kunjungan terakhir ke Washington oleh pejabat tinggi pertahanan Israel, dan dalam percakapan dengan pejabat senior dan administrasi Kongres AS, hal ini terungkap dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh situs Haaretz pada hari Selasa ini (8/7).
Di antara senjata yang diminta adalah bom AS dan precision guidance kits, seperti Joint Direct Attack Munition (JDAM) yang ditambahkan GPS/INS yang mampu membimbing bom menuju sasaran. Kit telah semakin banyak digunakan oleh angkatan udara Israel dalam serangan baru-baru ini, termasuk dalam perang tahun 2006 dengan Libanon dan perang tahun 2008 di Gaza.
Daftar prioritas senjata itu menunjukkan bahwa Israel sedang mempersiapkan prospek perang berkepanjangan, yang akan mengharuskan penggunaan ekstensif dari angkatan udara mereka untuk menyerang sejumlah target besar, dan secara bersama dengan memastikan suku cadang dan pasokan dalam kondisi cukup.
Israel juga berusaha untuk meningkatkan jumlah peralatan yang dimiliki oleh tentara Amerika di toko darurat mereka di Israel sebesar 50 persen - yaitu dari 800 juta dolar menjadi 1,2 milyar dolar.
Pemerintahan administrasi Presiden AS Barack Obama telah memberikan Israel persediaan peralatan militer pada bulan Desember sejalan dengan upaya Washington untuk meningkatkan bantuan militer untuk Israel.
Untuk saat ini, bantuan sebesar 6 juta dolar akan dibuat roket, bom, amunisi pesawat dan kendaraan lapis baja, bersama dengan senjata lain yang telah ditempatkan di Israel sebagai perlengkapan darurat Amerika.(fq/prtv)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar