Senin, 24 Mei 2010

BI Kaji Redenominasi Rupiah
Selasa, 04 Mei 2010 | 21:18 WIB
Besar Kecil Normal

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Indonesia tengah mempelajari wacana redenominasi rupiah. Alasannya, nilai mata uang Indonesia termasuk paling tinggi di dunia.

Kepala Biro Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Iskandar Simorangkir mengatakan pecahan mata uang Rp 100 ribu Indonesia hanya kalah dengan mata uang dong Vietnam yang memiliki pecahan senilai 200 ribu. "Pecahan sebesar ini dinilai tidak efektif dan merepotkan," kata Iskandar di kantornya, kemarin.

Redenominasi adalah praktek pemotongan nilai mata uang suatu menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Iskandar menilai bahwa mata uang Indonesia idealnya diredenominasi dengan menghilangkan tiga angka nol. Dia mencontohkan, uang Rp 1.000 dipotong menjadi Rp 1 sementara uang Rp 10.000 menjadi Rp 10. Nilai uang ini harus dipastikan dapat digunakan untuk membeli barang yang sama.

Praktek ini berbeda dengan sanering, yakni pemotongan nilai tukar. Dalam sanering, nilai tukar dikurangi sehingga nilai uang masyarakat berkurang. "Sanering membuat orang bertambah miskin, redenominasi tidak," ujar dia.

BI sudah lama mempelajari dan melakukan riset mendalam mengenai hal ini. BI juga mempelajari pengalaman negara yang pernah melakukan praktek ini seperti Rumania dan Turki. Kedua negara tersebut berhasil melakukan redenominasi mata uangnya meski dalam waktu yang lama.

"Indonesia bisa saja melakukan redenominasi asal berhati-hati," kata dia. Kondisi perekonomian dinilai siap, karena berada dalam kondisi yang terbaik dan inflasi masih rendah.

Ketidaksiapan justru datang dari konsensus politik dan kesiapan masyarakat. Pengetahuan masyarakat harus disiapkan agar tidak menimbulkan kepanikan yang dapat berakibat fatal.

Jika gagal, Indonesia bisa bernasib sama seperti Zimbabwe. Pemotongan nilai mata uang justru menyebabkan inflasi melonjak hingga ribuan persen. "Perlu persiapan dalam waktu lama dan harus sangat berhati-hati jika memang ingin menerapkan ini," kata dia.



neh gan beberapa fakta yang harus diinget :
1. duit di potong itu ga pengaruh ma nilai aja, cuma nominal yang berubah, jadi duit 3000 sekarang sama mungkin ma 300 entar
2. duit tar nominalnya jelas jadi kecil kecil, so kita ga usah bawa duit dalam jumlah banyak.
3. nilai mata uang akan turun drastis bisa jadi yg tadinya 1 US dolar Rp10.000 kedepannya bisa jadi seribu atau bahkan 100 rupiah
4. efek dari yang nomer 2 tadi buat pengusaha gede jelas menguntungkan, karena pastinya tren penurunan suatu nilai mata uang akan berpengaruh ke kemampuan membayar usernya, tapi akan berpengaruh neegatif pada pengusaha kecil yang impor barang ke luar, karena trennya semakin mengecil daya tukar suatu mata uang akan bikin negatif perilAKU usernya. dan imbasnya konsumen pengusaha kecil itu kan orang luar jadi tar omset mereka pasti jadi lebih kecil

masi binggung...ni gue kasi penjelasan nya dr kakuser

kemaren ane kebetulan lagi ke Polres di kota *************, untuk urusan kantor gan, kebetulan lagi ada kasus uang palsu jadi ada orang dari BI pusat.....


pas ane ngobrol naglor ngidul ane kaget gan pas beliau bilang tahun 2013 kita siap ga siap harus siap menghadapi fakta BI akan melakukan pemotongan nilai mata uang ( kalo agan2 inget, indonesia dulu pernah melakukan pemotongan nilai mata uang pas era presiden Soekarno).

ane korek2 lagi ternyata tar tahun 2013 uang pecahan Rp 100.000 akan dihilangkan dan semua nilai pecahan Rp 100.000 akan di konversi ke nilai Rp 10.000, berlaku juga untuk nilai2 dibawahnya,

jadi kalo agan2 punya uang atau punya tabungan sebesar Rp 100 juta maka nilainya pada tahun 2013 akan jadi sekitar hanya Rp 10 juta aja........

pasti agan2 muali berontak neh mau mulai demo (wakkakaka), tapi ternyata pemotongan nilai uang ini akan diikuti pemotongan nilai barang gan....

jadi klo dolo ente beli PS 3 seharga 3,5 juta sekarang maka tahun 2013 barang yang seharga Rp 3,5 juta jadi cuma sekitar Rp 350.000 aja gan...


ane pribadi seh setuju gan ama pemotongan nilai uang ini, coz biar rupiah ada harganya lah, ga kaya sekarang...mw beli mobil aja mesti bawa duit sekarung...........



satu lagi gan yang ane lupa buat nanya, buat pecahan mata uang Rp 1000 mungkin jadi seratus, lah kalo Rp 100 jadi berapa ya?? apa uang sen berlaku kembali???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar